// //

Safety Stock

Dalam kesempatan ini kita akan bahas tentang safety stock. Dimana untuk menaksir besarnya safety stock, dapat dipakai cara yang relatif lebih teliti yaitu dengan metode 1) Metode Perbedaan Pemakaian Maksimum dan Rata-Rata; dan 2)Metode Statistika. 

1. Metode Perbedaan Pemakaian Maksimum dan Rata-Rata.
Metode ini dilakukan dengan menghitung selisih antara pemakaian maksimum dengan pemakaian rata-rata dalam jangka waktu tertentu (misalnya perminggu), kemudian selisih tersebut dikalikan dengan lead time.

Misalkan PT. Agung Jaya memperkirakan pemakaian maksimum bahan-bahan perminggu sebesar 750 kg, sedangkan pemakaian rata-ratanya sebesar 550 kg dan lamanya lead time 2 minggu, maka data-data tersebut safety stock sebesar:

Safety Stock    = (750 – 550) x 2
               = 400 Kg  


2. Metode Statistika. 
Untuk menentukan besarnya safety stock dengan metode ini, maka dapat digunakan program komputer kuadrat terkecil (least square). Untuk  menggambarkan penggunaan metode ini, maka diberi contoh berikut ini, yaitu untuk menaksir safety stock tahun 2001 didasarkan pada data tahun 2000. 
Langkah-langkah menghitung Safety Stock :
1. Menghitung Rata-rata Deviasi = - 480 : 12 = 1 40

2. Menghitung selisih antara total deviasi kuadrat dengan total deviasi dikuadratkan dibagi n
            = 155.200 - ((-480)^2 / n)
            = 136.000

3. Hasil langkah kedua dibagi n-1 dan hasilnya diakar kuadrat.
            = sqrt(136.000/(12-1))
= 111,19

4. Untuk menghitung besarnya safety stock dipengaruhi dua faktor yaitu :

  • Besarnya derajat signifikan standar deviasi pada kurva normal yang digunakan, misalnya 97% = 2 atau 99,5% = 3.
  •  Lamanya jangka waktu yang digunakan sebagai dasar perhitungan. Misalkan derajat signifikan yang digunakan sebesar 99,5%, dan lama jangka waktu dasar selama 4 bulan, maka safety stock :

                           = (3 x 111,19 x √4) – (-40 x 4) = 827,14

No comments:

Post a Comment