// //

Database Trigger

o
Trigger merupakan nama object database yang berhubungan dengan sebuah tabel dan aktif ketika suatu kejadian muncul pada suatu tabel tertentu. Trigger adalah blok PL/SQL atau prosedur yang berhubungan dengan table, view, skema atau database yang dijalankan secara implicit pada saat terjadi sebuah event. Dimana akan dieksekusi secara implicit pada saat sebuah kejadian tertentu terjadi.

Tipe dari trigger adalah
n
  1. Application trigger : adalah diaktifkan pada saat terjadi event yang berhubungan dengan sebuah aplikasi 
  2. Database trigger : adalah diaktifkan pada saat terjadi event yang berhubungan dengan data (seperti operasi DML) atau event yang berhubungan dengan sistem (semisal logon atau shutdown) yang terjadi pada sebuah skema atau database.
Trigger merupakan bentuk khusus suatu Strore Procedure yang akan dilaksanakan secara otomatis jika
terjadi perubahan (INSERT, UPDATE dan DELETE) pada sebuah tabel.
Trigger dibuat sesuai dengan keperluan. Ada kalanya trigger perlu dibuat, dan kadangkala tidak perlu dibuat.
Trigger perlu dibuat pada saat :
    1.  Membentuk sebuah aksi tertentu terhadap suatu event
    2.  Memusatkan operasi global

Dalam sebuah tabel dapat mempunyai beberapa trigger. Trigger sangat berguna karena dapat secara otomatis dilaksanakan dalam server, sehingga menyederhanakan pemorgraman, sekaligus menjaga konsistensi informasi dalam database.
Keuntungan penggunaan Trigger antara lain :
  1. Standarisasi (penyeragaman) proses. Trigger dibuat satu kali dan tersimpan dalam database, sehingga semua client yang menggunakan database tersebut sekaligus adalah pengguna Trigger. Dengan demikian seluruh client akan menggunakan operasi yang sama terhadap suatu proses dalam database, karena Trigger yang dipakai sama. 
  2. Menyederhanakan pemrograman. Apabila Trigger sudah dibuat dalam database server, seluruh program dalam bahasa apapun, yang mengakses database tersebut akan secara otomatis menggunakan Triger yang ada tanpa perlu membuat perintahnya dalam program aplikasi.
  3. Mudah diperbaharui. Apabila Trigger pernah di-update dalam database server, semua client akan menggunakan perbaruan yang terakhir 
  4. Kecepatan dan efisiensi proses. Oleh karena Trigger disimpan dalam server dalam kode yang sudah terkompilasi, dan dilaksanakan dalam server sehingga lalu-lintas jaringan menjadi berkurang.
  5. Memudahkan kerja secara tim. Apabila Trigger dan Stored Procedure sudah dibuat, anggota tim kerja dapat menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda dalam mengaksesnya, karena Trigger disimpan dan dilaksanakan oleh server, tanpa melihat bahasa pemrograman apa yang dipakai oleh pengguna database
Dimana Trigger tidak perlu dibuat, jika :
   1.  Fungsionalitas yang diperlukan suatu ada pada Oracle server
   2.  Duplikat atau sama dengan fungsi trigger yang lain.

Prosedur bisa dibuat dalam database, kemudian prosedur tersebut dipanggil pada trigger. Jika penggunaan trigger terlalu berlebihan, maka akan menyebabkan terjadi sifat ketidaktergantungan yang terlalu kompleks sehingga akan mempersulit pemeliharaan dari aplikasi yang besar.

Materi  lengkap dapat di download di :
                DATABASE RIGGER
 

No comments:

Post a Comment